Basis Pembangunan Hijau Kaltim Harus Kuat Menuju Ekonomi Berkelanjutan
SAMARINDA - Provinsi Kalimantan Timur telah menjadi pionir dalam penerapan kebijakan pembangunan hijau dan mitigasi perubahan iklim sejak tahun 2008. Salah satu inisiatif terbarunya adalah pengelolaan Area Nilai Konservasi Tinggi-Stok Karbon (ANKT-SKT) yang diinisiasi oleh PT. Prasetia Utama. Kegiatan sosialisasi mengenai pengelolaan ANKT-SKT ini dilaksanakan di Hotel Aston, Samarinda, pada Selasa (6/8/2024).
Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan, Asmirilda, menegaskan bahwa masa depan Kalimantan Timur terletak pada ekonomi hijau yang mengutamakan efisiensi sumber daya, rendah emisi, serta partisipasi masyarakat yang luas.
"Sejak 2008, Kalimantan Timur telah menerapkan kebijakan pembangunan hijau dan mitigasi perubahan iklim," ungkap Asmirilda.
Deklarasi Kaltim Hijau pada tahun 2010 dan program Green Growth Compact (GGC) merupakan landasan kuat dalam upaya ini.
Dukungan lebih lanjut datang dari Peraturan Daerah Kalimantan Timur No. 7 Tahun 2018 tentang Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan, serta implementasi program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) pada tahun 2023.
Pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kalimantan Timur menghadapi tantangan besar, salah satunya, yaitu bagaimana meningkatkan produksi sambil tetap memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta kelestariannya. Dalam konteks ini, pengelolaan ANKT-SKT dinilai menjadi sangat penting.
Area Nilai Konservasi Tinggi mencakup area yang memiliki nilai konservasi penting dari segi biologis, ekologis, sosial, dan budaya. Pengelolaan area ini harus mempertimbangkan prinsip keutuhan, keterpaduan, partisipatif, keberlanjutan, dan adaptif.
Stok Karbon Tinggi adalah area yang berkontribusi signifikan terhadap penyimpanan karbon, yang penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, pengelolaan ANKT-SKT memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak.
Kolaborasi multipihak juga sangat diperlukan dalam pengelolaan ANKT untuk memastikan keberlanjutan dan kelestarian kawasan ini. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat adat, pengelolaan ANKT-SKT dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan para pihak dalam upaya menjaga dan mengelola ANKT di Kalimantan Timur. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan pembangunan perkebunan berkelanjutan dapat tercapai.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan GAKKUM KLHK, OPD lingkup Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kapolsek dan Danramil Kecamatan Tabang, serta para Kepala Desa, Kepala Adat di wilayah Kecamatan Tabang, serta pimpinan PT. Prasetia Utama. (dav/ikn)
