Kutip Makna ‘Tabrak-tabrak Masuk’, Abdul Quddus Ajak Pemuda Ambil Inisiatif Gerakan
SAMARINDA -- Pemuda memiliki peran strategis dalam membentuk peradaban dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Kesadaran akan pentingnya peran ini diangkat dalam sambutan Ketua Departemen Organisasi dan Pengembangan Jaringan Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Hidayatullah Kalimantan Timur, Abdul Quddus Surtam, dalam rangkaian Rapat Kerja Daerah (Rakerda) gabungan Pemuda Hidayatullah Samarinda dan Kutai Kartanegara.
Acara ini berlangsung di Kampus Pratama Pondok Pesantren Rahmatullah Lempake, Samarinda, pada Ahad, 24 November 2024. Dalam pidatonya, Quddus mengemukakan pentingnya sinergi dengan berbagai pihak untuk mencapai dampak positif yang lebih luas.
Sebagai anak muda harus ada inisiatif melakukan improvisasi gerakan. Quddus pun mengutip makna potongan lirik lagu "Tabrak Tabrak Masuk" dari Richard Jersey sebagai pengungkit semangat dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai rintangan, tak menyerah dan berupaya membuktikan bahwa pemuda mampu berkarya untuk agama dan bangsa.
"Sebagai pemuda tidak apa-apa kalau sedikit sedikit ‘tabrak-tabrak masuk’, asalkan masih tetap beradab," kata pengusaha muda yang juga bos King Wheels Borneo (KWB) ini dalam keteranganya, Ahad (24/11/2024).
Quddus mengisyaratkan pemuda sebagai aktor perubahan yang memerlukan pendekatan kolaboratif untuk mewujudkan visi besar. Dalam kerangka gerakan Pemuda Hidayatullah, Abdul Quddus menggarisbawahi perlunya menjalin kemitraan yang strategis dengan berbagai pihak.
Menurutnya, pendekatan silaturrahim dan kemitraan ini akan memperkuat keberadaan organisasi serta membuka peluang untuk menghadirkan solusi yang relevan bagi masyarakat. Sinergi, menurutnya, adalah jalan untuk melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan dan memperluas jangkauan dampak.
Dalam ranah organisasi kepemudaan seperti Pemuda Hidayatullah, jelas Quddus, tantangan yang dihadapi sering kali berkisar pada keterbatasan sumber daya, baik manusia maupun finansial. Oleh karena itu, terangnya, kolaborasi dengan institusi lain, baik pemerintah, swasta, maupun komunitas lainnya, menjadi sangat penting.
"Sinergi semacam ini memungkinkan terjadinya aliran ide, penguatan sumber daya, serta percepatan realisasi program kerja yang efektif," katanya.
Quddus kembali menekankan pentingnya inisiatif dan improvisasi dalam gerakan kepemudaan. Dalam fenomena globalisasi saat ini, tantangan yang dihadapi pemuda semakin kompleks, termasuk perubahan teknologi, sosial, dan ekonomi.
Karena itu, Pemuda Hidayatullah dituntut untuk tidak hanya adaptif tetapi juga inovatif dalam merespons tantangan tersebut untuk menghindari stagnasi dan memberikan ruang bagi ide-ide baru yang relevan dengan dinamika zaman.
Quddus menegaskan, improvisasi ini juga harus dilandasi oleh nilai-nilai keadaban seraya menegaskan bahwa kreativitas dan keberanian tidak boleh melupakan akar etika dan moralitas yang menjadi landasan gerakan.
Disamping itu, dia menyampaikan harapannya agar Pemuda Hidayatullah di Samarinda dan Kutai Kartanegara mampu merencanakan dan merealisasikan program kerja yang berdampak luas.
Quddus menekankan pentingnya menjadikan organisasi ini tidak hanya eksis tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan dengan meningkatkan kontribusi Pemuda Hidayatullah dalam membangun komunitas yang lebih baik.
Dia menambahkan, sebagai bagian dari masyarakat yang dinamis, Pemuda Hidayatullah harus terus melibatkan diri dalam inovasi yang konstruktif, memperluas jejaring, dan mewujudkan program kerja yang berdampak.
"Insya Allah, dengan melalui usaha usaha kita bersama ini, Pemuda Hidayatullah khususnya Samarinda dan Kukar dapat mewujudkan visi besar sebagai penggerak perubahan sosial dan moral di tingkat lokal maupun nasional," tandasnya.*/Ahmad Taufiq